menarik minggu ini

sahabat saya

Search

  • rakan adik

    Saturday, October 1, 2011

    kucing vs arnab..

    entah la apa pumya tajuk aku pun x tahu...
    ish2 ariff2, apa kono ekau jang.. hahahahha

    apa yang korang semua tahu,
    kalau saya sebut pasal tajuk diatas.?
    apalah yang paling hampir persamaan antara minatang dua ekooq nie? huhuhuhu
    panjang ceritanya...
    x pa la sambung esok la dah ngantok nie...
    k
    assalamualaikum..

    nak sambung balik la cerita yang tertangguh sekian lama ini...
    sorry semua..
    sebelum tu kita tengok gambar dulu k..



    atas nie gambar kucing.. harga RM 800 keatas ok...




    atas nie adalah gambar2 arnab...
    harganya murah sikit dari harga kucing RM 200 jer..



    sebenarnya entri kali ini ditulis kerana, rumah mamber kelas saya ada memelihara kucing. semua budak2 umah tu minat sangat nak bela kucing, saya pun x tahu apa kelebihan pada kucing tu..
    sebenarnya saya pada hakikatnya memang x suka kucing entah geli apabila melihat kucing ini..
    dan yang membuatkan saya bertambah peling dengan diri sendiri adalah kerana saya sangat suka akan arnab.
    suka pula saya untuk memelihara arnab, x lak geli pada arnab..  huhuhu pelik kan...

    saya dah tengok lah juga harga arnab n kucing dalam mudah.my
    saja nak servey harga kucing dan arnab ini..
    arnab yang saya suka adalah arnab biasa jer x perlu lebih2 yang penting bulunya bersih jer..
    harga untuk kucing sangat mahal berbanding harga arnab, lebih kurang RM 1000 yang mencecah lebih pada RM 2000 pun ada... fuhhh.. dasyatnya.. takut pula tgok org belakan.. kalau mati, sia-sia jer duit melayang.. ahhahahaha. tapi kalau dah minat berapa pun sanggup mereka beli...

    tapi bagi aku pelik pula nak yang paling murah tapi cantik..haahahha ada ker?
    mesti ada punya, yang penting kita tahu lah macam mana nak jaga.....
    betul x semua?..
    lagi pun binatang yang saya minat nie adalah arnab bukan mahal pun...
    yang mahal ada juga tapi saya rasa paling mahal pun x lebih RM500 pun.
    oleh itu saranan saya baik bela arnab daripada bela kucing...
    ahahahaa.. ok x?

    selain dari arnab n kucing banyak lagi binatang peliharaan nie...\
    yang pelik2 pun ada.
    ular pun ada orang bela.. p/s x takut mati ker mereka nie...?
    kalau aku bela benda yang simple2 sudah..
    contoh2 lain binatang peliharaan ini adalah sugar glider, burung dan mcam2 lagi lah...

    tapi yang perlu kita tahu juga adalah sebab kenapa mereka ini membela binatang peliharaan ini.
    ada yang bela hanya kerana hobi semata2 jer, tapi saya rasa mejoriti lah...
    ada juga yang bela untuk berkongsi suka dan duka bersama haiwan peliharaan ini. yang jenis ini pasti tidur pun bersama binatang peliharaannnya. mati kena hempap la binatang tu... sian dia.
    bagi saya disamping hobi membela binatang ini ia juga dapat menghibur kita setelah seharian memerah otak
    bila melihat telatah binatang ini, membuatkan otak kita kembali memikirkan pekara yang gembira sahaja...
    x gitu kawan...

    tapi sebelum kita membela binatang ini perlu juga kita tahu akan hukum membela binatang ini..
    jom kita sama2 fahamkan hukumnya dahulu sebelum kita membela binatang peliharaan ini...

    Ada persepsi yang keliru tentang pemeliharaan hewan atau kasih sayang
    terhadap binatang, mereka mengira bahwa yang pertama kali mencetuskan kasih
    sayang terhadap binatang adalah orang-orang Eropa yang non Muslim.
    Padahal ajaran sikap kasih sayang terhadap binatang adalah benar-benar dari
    Islam. Hanya saja mereka (orang-orang Eropa) mampu mengembangkan dan
    merumuskannya secara lebih sistematis dalam mengimplemetasikannya, di
    samping itu mereka mendapat dukungan dari negara, sehingga sikap menyayangi
    binatang di kalangan mereka sudah menjadi ciri khas.

    Hal itulah yang menyebabkan adanya orang-orang yang menduga bahwa ajaran itu
    berasal dari mereka yang non muslim. Lebih-lebih setelah mereka melihat
    realitas sosial di kalangan kaum muslimin yang tidak banyak memberikan
    perhatian khusus terhadap dunia binatang. Akhirnya merekalah yang secara
    intensif memberikan perhatian terhadap binatang.

    Namun di sisi lain, kasih sayang terhadap binatang di beberapa negara Eropa
    bisa dikatakan ekstrim dan berlebihan, salah satu diantaranya adalah
    perlakuan mereka terahadap binatang peliharannya (bisa dikatakan)melebihi
    kasih sayangnya terhadap manusia.

    Dibawah ini akan saya salinkan dengan ringkas, pembahasan yang sangat bagus
    sekali dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani tentang bagaimana Islam
    mengajarkan kasih sayang terhadap binatang, yang disalin dari kitab beliau
    Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah wa Syaiun Min Fiqhiha wa Fawaaidiha, edisi
    Indonesia Silsilah Hadits Shahih.

    MENYAYANGI BINATANG

    Hadits No. 20
    "Artinya : Apakah engkau tidak takut kepada Allah mengenai binatang ini,
    yang telah diberikan kepadamu oleh Allah ? Dia melapor kepadaku bahwa engkau
    telah membiarkannya lapar dan membebaninya dengan pekerjaan-pekerjaan yang
    berat"

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (1/400), Imam Hakim (2/99-100),
    Imam Ahmad (1/204-205), Abu Ya'la di dalam musnad-nya (1/318), Al-Baihaqi di
    dalam Dala'ilun-Nubuwwah (juz 2, bab 'Menyebutkan Tiga Mu'jizat Rasul') Ibnu
    Asakir di dalam Tarikhnya (juz 9/28/1) dan Adh-Dhiya' di dalam Al-hadits
    Al-Mukhtarah (124-125) dari jalur Muhammad bin Abdullah bin Abi Ya'qub dari
    Al-Hasan bin Sa'ad, seorang budak yang dimerdekakan oleh Al-Hasan bin Ali,
    dari Abdullah bin Ja'far, yang meriwayatkan :

    "Artinya : Suatu hari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memboncengkan saya.
    Kemudian beliau bercerita kepada saya cerita rahasaia, dan saya tidak boleh
    menceritakannya kepada seorangpun, yaitu bahwa yang bisa dipergunakan oleh
    Nabi untuk berlindung ketika melaksanakan hajatnya adalah perbukitan dan
    pepohonan korma yang terbentang. (Suatu saat) Nabi Shallallahu 'alaihi wa
    sallam memasuki sebuah kebun milik salah seorang sahabat Anshar. Tiba-tiba
    beliau melihat seekor onta. (Ketika beliau melihatnya, maka beliau
    mendatanginya dan mengelus bagian pusat sampai punuknya serta kedua tulang
    belakang telinganya. Kemudian onta itu tenang kembali). Beliau berseru :
    "Siapa pemilik onta ini ?! Milik siapa ini?!" Kemudian datanglah seorang
    pemuda dari golongan Anshar, lalu berkata : "Wahai Rasul, onta ini milik
    saya. Lalu beliau bersabda : (Lalu perawi menyebutkan hadits diatas)".

    Hadits No. 23
    "Artinya : Takutlah kepada Allah dalam (memelihara) binatang-binatang yang
    tak dapat bicara ini. Tunggangilah mereka dengan baik, dan berilah makan
    dengan baik pula".

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (No. 2448) dari jalur Muhammad
    bin Muhajir dari Rabi'ah bin Zaid dari Abu Kabsyah As-Saluli dari Sahal bin
    Handzalah yang meriwayatkan.

    "Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seekor onta
    yang punggungnya telah bertemu dengan perutnya (sangat kurus), lalu beliau
    bersabda : (Perawi menyebutkan kalimat seperti hadits di atas).

    Hadits ini sanadnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam
    Ar-Riyadh dan hal ini diakui pula oleh Al-Manawi

    Sanad itu diperkuat pula oleh Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dengan
    pernyataannya : Saya diberi hadits oleh Rabi'ah bin Yazid, yang isinya sama
    dengan hadits di atas namun redaksinya lebih sempurna yaitu.

    "Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk memenuhi
    suatu keperluan. Kemudian beliau melihat seekor onta yang diderumkan di
    depan pintu masjid sejak siang hari. Namun sore harinya beliau melihatnya
    masih dalam keadaan yang sama. Melihat keadaan ini, beliau bertanya :
    'Dimanakah pemilik onta ini.? Cari dia'. Ternyata tidak ada, lalu beliau
    bersabda : 'Bertaqwalah kepada Allah dalam (memelihara) binatang ini.
    Tunggangilah dalam keadaan baik dan dalam keadaan gemuk". Saat itu beliau
    seperti baru saja marah".

    Hadits No. 24
    "Artinya :Mengapa tidak engkau lakukan sebelumnya .? Apakah engkau ingin
    membunuhnya dua kali ?"

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabari di dalam Al-Kabir (3/40/1),
    Al-Ausath (1/31/1) dan AL-Baihaqi (9/280), dari Yusuf bin Addi dari
    Abdurrahman bin Sulaiman Ar-razzi dari 'Ashim Al-Ahwat dari Ikrimah, dari
    Ibnu Abbas yang menuturkan.

    "Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati seorang
    laki-laki yang meletakkan kakinya di atas pantat seekor kambing sambil
    mengasah alat sembelihannya. Kambing itu meliriknya. Lalu Nabi bersabda :
    (beliau bersabda seperti hadits di atas)".

    Hadits No. 25
    "Artinya : Siapa yang mengejutkan burung ini dengan mengambil anaknya ?
    kembalikanlah anaknya kepadanya".

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Al-Adabul Mufarrad
    (hadits no.382), Abu Dawud (hadits no. 2675), dan Al-Hakim (4/239), dari
    Abdurrahman bin Abdillah dari ayahnya, yang menceritakan.

    "Artinya : Kami menyertai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
    suatu perlawatannya. Kemudian beliau pergi untuk memenuhi suatu
    kebutuhannya. Lalu kami melihat seekor burung berwarna merah dengan dua ekor
    anaknya. Kami lalu mengambil kedua anaknya itu. Tatkala induknya datang dia
    mengepak-ngepakkan sayapnya dan terbang menurun ke dataran menyiratkan
    kegelisahan dan kekecewaan. Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
    datang, beliau bersabda : (kemudian perawi menyebutkan sabdanya seperti
    tersebut diatas)".

    Redaksi hadits di atas adalah milik Abu Dawud. Ia menambahkan kalimat.

    "Artinya : Beliau juga melihat perkampungan semut yang telah kami bakar.
    Beliau bersabda : 'Siapa yang telah membakar tempat ini?' Kami menjawab:
    "Kamilah yang telah menjawabnya". Lalu beliau bersabda : 'Sesungguhnya tidak
    ada yang pantas menyiksa dengan api kecuali Tuhan yang memiliki api".

    Sanad hadits ini shahih, Sementara Imam Al-Hakim berkomentar : 'Hadits ini
    sanadnya shahih'. Demikian pula yang dikemukakan oleh Adz-Dzahabi.
    Selanjutnya nanti akan kami sertakan beberapa hadits penguatnya (481-482).

    Hadits No. 28
    "Artinya : Ada seorang wanita yang disiksa karena seekor kucing yang
    dikurungnya sampai mati. Hanya karena kucing itu masuk nereka. Sebab tatkala
    ia mengurungnya, ia tidak memberinya makan dan minum. Ia juga tidak mau
    melepaskannya untuk mencari makanan dari serangga dan tumbuh-tumbuhan".

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Shahih-nya (2/78,
    cet Eropa) dan di dalam Al-Adab Al-Mufarrad (hadits no 379), Imam Muslim
    (7/43), dari hadits Nafi' dari Abdullah bin Umar, secara marfu. Di samping
    itu juga diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad (2/507) dan beberapa jalur,
    semuanya berasal dari Abu Hurairah secara marfu' pula.

    Hadits No. 29.
    "Artinya : Konon, ada seorang laki-laki yang melintasi sebuah jalan.
    Tiba-tiba ia merasa sangat haus, lalu menemukan sebuah sumur. Ia menuruninya
    untuk (mengambil air) minum. Selesai minum, ia keluar. Tatkala ia telah
    keluar, ia menjumpai seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya sambil
    mencium tanah karena kehausan. Orang itu berguman dalam hati : 'Kasihan,
    anjing ini benar-benar kehausan, seperti yang baru saja menimpa diriku'.
    Kemudian ia kembali menuruni sumur itu dan mengisi penuh sepatunya dengan
    air. Ia gigit sepatu itu hingga sampai lagi di tempat (anjing berada). Lalu
    ia meminumkannya kepada anjing itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengucapkan
    terima kasih kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya. Para sahabat bertanya :
    'Wahai Rasul, apakah kami juga akan memperoleh pahala karena (menolong)
    binatang?". Beliau menjawab : 'Setiap binatang yang memiliki jantung basah
    (hidup) akan mendatangkan pahala".

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Malik di dalam Al-Muwaththa (hal.
    929-930). Imam Bukhari juga meriwayatkan hadits itu darinya di dalam kitab
    Shaih-nya (2/77-78, 103, 4/117 cet. Eropa) dan di dalam Al-Adab Al-Mufarrad
    (hadits no. 378), Muslim (7/44), Abu Dawud (hadits no. 2550), dan Imam Ahmad
    (2/375-517). Semuanya dari Imam Malik dari Suma, seorang budak yang
    dimerdekakan oleh Abu Bakar, dari Abu Shaleh As-Siman dari Abu Hurairah
    secara marfu'.

    Sementara itu Imam Ahmad (2/521) juga meriwayatkannya dari jalur yang lain,
    yaitu dari Abu Shaleh dengan redaksi yang sama, namun disertai beberapa
    pengurangan.

    "Artinya : Konon, ada seekor anjing yang berputar-putar di sekeliling sebuah
    sumur yang hampir mati karena kehausan, tiba-tiba seorang wanita tuna susila
    dari Bani Israel melihatnya, lalu ia melepaskan sepatunya untuk mengambil
    air yang kemudian diminumkannya kepada anjing tersebut. Karena amalannya
    itulah kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berkenan mengampuninya".

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari (2/376, cet Eropa), Muslim (7/45)
    dan Ahmad (2/507), dari hadits Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah secara
    marfu.

    Sementara itu Imam Anas bin Sirin juga meriwayatkan hadits yang senada dari
    Abu Hurairah.

    Imam Ahmad (2/501) juga meriwayatkannya dengan sanad yang shahih.

    dst...

    [Lengkapnya hadits-hadits tersebut silakan merujuk kitab Silsilah Hadits
    Shahih I, hal.53-66 Pustaka Mantiq]

    DeLta SpeC




    hari2 terakhir diDeltaSpec..
    bersama-sama adik2 
    berjalan2 di Ulu Yam..
    cantik permandangan ditempat ini..
    satu pesanan dari saya, hati-hati ketika bermandi manda...
    jangan sampai lemas suda.... apa2 pun selamat semuanya..


















































    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...